Saturday 26 September 2015

Pengakuan Gendis PSK Kuliahan: Pelangganku Ternyata Juga Dosenku

 Bonus New Member AcehPoker Online Aman & Terpercaya

Minimal Depo 10.000 IDR ,BONUS 10.000 IDR LANGSUNG!!!

daftar disini  AcehPoker 


Terjun ke dunia prostitusi, Gendis (nama samaran), hanya ingin mencapai satu tujuan yaitu meraih gelar sarjana. Perempuan berusia 25 tahun itu pun terpaksa melakoni kisahnya di Resosialisasi Argorejo atau lebih dikenal lokalisasi Sunan Kuning (SK) Semarang.
Gendis saat ini aktif kuliah di fakultas hukum sebuah universitas swasta di Kota Semarang. "Bapak saya menyandang gelar SH (sarjana hukum), namun sudah lama pensiun. Orang tua tidak bisa membiayai kuliah, makanya saya tidak ada pilihan selain bekerja seperti ini (menjadi pekerja seks komersial-red) untuk membayar biaya kuliah," kata wanita asal Jombang, Jawa Timur yang duduk di bangku kuliah semester IV ini.
Saat ditemui Tribun Jateng pekan lalu, Gendis menceritakan awal merantau ke Semarang pada tiga tahun silam dan langsung menjadi PSK. Ia menyewa satu kamar kos ukuran 2x3 meter di dalam kompleks SK. Di ruangan itu terlihat sejumlah buku-buku kuliah tergeletak di meja dan di dekatnya terdapat pula sejumlah kondom untuk persediaan melayani para pelanggan.
Kamar itu juga sekaligus tempat dia untuk melayani para lelaki hidung belang. "Setelah setahun menyisihkan uang dari bekerja, saya baru mendaftar kuliah. Saat masuk pertama kuliah, saya membayar uang sumbangan pembangunan sebesar Rp 3,6 juta," kata Gendis seraya memutar kepingan CD berisi lagu-lagu slow rock dari perangkat VCD player dan speaker aktif di kamarnya.
Dia mengungkapkan, biaya kuliahnya saat ini Rp 525 ribu per bulan. Sementara pendapatan kotornya berkisar Rp 300 ribu - Rp 500 ribu per hari. Dia mengaku menyisihkan separuh dari pendapatannya sebagai PSK untuk biaya kuliah. "Saya tidak telaten menabung. Untuk menghindari uang kuliah habis biasanya saya menitipkan uang untuk bayar kuliah itu kepada mami (mucikari- red)," tutur perempuan berambut panjang tersebut.
Gendis mengaku tidak meminta uang kuliah kepada orangtuanya. Kepada bapak dan sang ibu, Gendis mengaku bekerja sebagai penyanyi di sebuah cafe untuk membiayai kuliah. "Kalau orang tua tahu saya bekerja di sini (lokalisasi-red), mereka bisa gantung diri," celotehnya.
Mencari nafkah sebagai seorang PSK sekaligus berstatus sebagai mahasiswi aktif, Gendis tergolong pandai membagi waktu. Ia kuliah Senin - Jumat, biasanya mulai pukul 17.00 - 21.00. Setelah kuliah, dia pulang dan tidur di kos hingga sekitar pukul 00.00. Gendis kemudian bekerja menunggu pelanggan datang mulai pukul 00.00 hingga pukul 06.00. "Memang berat membagi waktu, tapi saya harus bisa. Saya bertekad bisa lulus dan menjadi seorang pengacara,"

Bagi Yang Belum Bergabung Di Agen Kami Silakan Daftar Di sini !!!

No comments:

Post a Comment