Friday 30 October 2015

Kisah hidup pekerja seks Bangkok [ Banyak wanita bar mengirim uang ke kampung halaman

Agen Poker Judi Online Terpecaya Dengan Mata Uang Rupiah



Bangkok dikenal sebagai tujuan wisata seks. Namun, kehidupan banyak pekerja seks di ibukota Thailand ini penuh bahaya, penyakit dan tuntutan untuk segera mengirim uang ke kampung halaman.

Pim, yang belum lama ini meninggalkan tempat kerjanya di sebuah bar tari erotis, menjalani kisah hidup yang umum dilakoni banyak wanita muda di Thailand.
"Saya hidup di pedesaan Phetchabun, Thailand utara. Orang tua saya petani, dana membantu mereka di sawah. Kami miskin, jadi kami harus hidup seadanya."
Saat saya berusia 15 tahun, keluarga saya berantakan. Ayah saya selalu menenggak minuman keras, tapi kondisi semakin memburuk, dan dia mulai menjadi kasar. Jadi, ibu, dan adik dan saya sendiri minggat.
Saya ingin belajar menjadi perawat, tapi ketika kedua orang tua saya bercerai, saya harus putus sekolah dan harus bekerja sebagai buruh harian untuk memanen tanaman untuk petani setempatl. Saya tidak menyukainya, dan pekerjaan itu hanya menghasilkan 100 baht (Rp27.000) per hari.
Pada saat yang hampir bersamaa, seorang teman dekat pindha ke Bangkok, dan ketika dia pulang untuk berkunjung, dia bercerita kepada saya bahwa dia meraup banyak uang di kota dengan bekerja sebagai pelayan di tempat hiburan.


Gosip beredar di desa bahwa dia bekerja tidak hanya sebagai pelayan, sebeba dia mengirimkan pulang lebih dari 10 ribu baht (Rp3 juta) per bulan, tapi dia selalu membantah gosip itu.
Dia meminta saya agar ikut dia, tapi saat itu saya baru 16 tahun dan terlalu takut. Beberapa tahun kemudian, saya melahirkan putri saya, dan suami saya dan saya bercerai - saya berubah pikiran.
Saya menitipkan bayi saya di Phetchabun dengan ibu saya, dan saya katakan kepada dia saya perlu mencari uang di Bangkok. Tapi, saya tidak memberitahu dia pekerjaan saya -- saya masih belum memberitahu dia. Dia tentu sangat malu.

'Sempat terguncang'

Ketika teman saya mengajak saya sebuah bar di Nana Plaza untuk kali pertama, saya benar-benar terguncang. Saya belum pernah mendatangi tempat seperti ini, dan pada awalnya saya bahkan tidak mengerti apa yang sedang dilakukan para penari di sana.
Ketika, saya akhirnya menyadari, saya tidak tahan dan keluar dari bar itu. Saya terus berfikir 'Mungkinkah saya melakukan ini'
Pada awalnya, saya memutuskan untuk bekerja di sana untuk menyajikan minuman, tapi penari mendapat uang jauh lebih banyak, dan saya akhirnya setuju untuk menjadi penari.
Untuk bulan pertama, pemilik baru mengizinkan para wanita mengantungi seluruh gaji mereka sekalipun mereka hanya bekerja sebagai penari. Tapi, setelah itu, mereka harus memenuhi kuoata sedikitnya 10 konsumen per bulan, atau gaji mereka dipotong.

Tamu pertama saya seorang pria Barat berusia 30an. Pengalami itu menakutkan dan saya benar-benar tidak menyukainya, tapi saya hanya terus memikirkan soal uang.
Saya tidak sabar menunggu dia cepat pergi, dan ketika dia pulang, saya mandi sangat lama. Saya mulai menangis, dan memikirkan soal pandangan orang tua saya jika mereka tahu pekerjaan saya.
Tidak seorang pun tamu saya pernah bertanya soal kehidupan saya; mereka tidak peduli. Pernah ada seorang pria menanyakan apakah saya baik-baik saja, tapi saya tidak tahu harus menjawab apa, jadi saya memandang ke kejauhan.
Selama saya bekerja di bar, saya sering khawatir soal penyakit, dan juga keselamatan. Beberapa perempuan memperoleh uang tambahan dengan mendampingi pria keluar dari bar, tapi saya selalu mempergunakan ruang di atas, sebab saat terlalu ngeri dengan risiko yang bisa terjadi.
Teman saya menyertai seorang tamu ke kamar hotelnya, dan mendapati banyak pria lain di sana. Dia tidak mau menuturkan pengalaman setelah itu, tapi dia gemetaran ketika pulang.
Saya juga punya beberapa pengalaman mengerikan sendiri. Suatu ketika seorang pria Jepang membuntuti saya hingga ke rumah pada dini hari, dan dia tanpa henti meneriaki saya.
Pengemudi taksi juga bisa menjadi ancaman bagi wanita bar, dan kami hanya berani pulang secara berkelompok.

Menatap ke depan

Meski ada masalah semacam ini, wanita baru sering datang. Banyak konsmen lebih menyukai anak-anak atau gadis muda, dan pemilik bar selalu mendorong kami untuk merekrut remaja dari kampung asal kami.
Kendati saya terbiasa dengan kehidupan seperti ini hingga ke tingkat tertentu, saya selalu benci bekerja di bar. Saya menjalin persahabatan dengan beberapa orang, tapi tidak ada yang baik dari kehidupan yang saya sedang jalani.

Nightlight tawarkan usaha perhiasan ke mantan wanita bar


Saya senang bisa mengirimkan uang ke kampung halaman, tapi saya tidak puas dengan diri saya sendiri. Tidak lama kemudian saya dihukum sebab tidak bisa menjaring cukup konsumen.
Itu terjadi ketika seorang kawan memberitahu saya soal Nightlight, lembaga amal Kristen yang menawarkan pelatihan dan pekerjaan kepada mantan pekerja seks, melalui usaha pembuatan perhiasan.
Sejak saya mulai bekerja di sini, kehidupan saya lebih baik. Pendapatan saya lebih kecil daripada ketika bekerja di bar, tapi ini sepadan, dan orang mempedulikan dan memperhatikan saya.
Saya kini memperoleh kesempatan untuk menatap ke depan. Saya ingin menyelesaikan seklah, dan belajar akuntansi, sehingga saya bisa membiayai anak saya agar bisa menikmati hidup yang lebih baik.
Saya berandai-andai saya tidak pernah menjadi pekerja seks. Saya rasa sebagian pria asing mengira tidak ada salahnya membeli seks di sini di Thailand, sebab mereka pikir wanita sebenarnya ingin melalukan pekerjaan ini.
Tapi, para pria ini tidak memahami bahwa sebagian besar kami tidak punya pilihan lain - kami hanya mencoba mencari uang untuk keluarga kami, dan menunggu kesempatan untuk meninggalkan pekerjaan ini".


Acehpoker adalah salah satu Agen Poker Indonesia yang terpercaya dengan beraneka ragam bonus yang menanti Anda. Segera Daftarkan diri Anda Disini dan dapatkan berbagai Bonus menarik. 
Acehpoker hadir kehadapan Anda dengan persentase mendapatkan BONUS JACKPOT lebih besar daripada Agen Poker Online Lainnya.
Silakan daftar di sini : CLICK UNTUK MENDAFTAR 

Mengunkap Misteri Foto Pezinah Gancet Di Karawang

Agen Poker Judi Online Terpecaya Dengan Mata Uang Rupiah



Beberapa waktu yang lalu sekitar tahun 2012 di bulan november tersiar kabar yang menghebohkan bahwa ditemukan sebuah foto yang terlihat bahwa pasangan manusia sedang maaf "bercinta" ditemukan sudah tidak bernyawa. Mungkin bertebaran kabar tersebut dan beberapa blog malah menuliskan dengan judul "Foto Ngesex Tidak Bisa Lepas Yang Hebohkan Karawang". Silahkan search sendiri di google. 

Admin anehdidunia.com masih belum percaya bahwa apa memang benar adanya atau hanya perbuatan orang kurang kerjaan atau bagaimana. Namun akhirnya dari beberapa blog yang terpercaya, kami bisa membuat kesimpulan akan kebenaran foto tersebut. dan penjelasan ilmiah mengapa bisa terjadi.

"Katanya sih ni co ama ce yg ngelakuin kimpoi di blakang polres karawang di dalem areal kuburan kabarnya sih mereka karyawan salah satu PT di Karawang,,yg paling parah mereka semua udah punya suami dan istri,si cowok malah istriya baru ngelahiriin gak kuat nahan pengen kimpoi kali ,, mereka tertangkap basah sama warga setempat ketika si co berteriak minta tolong,,setelah di cek naudzubilahmindzalik mereka berdua kaya kembar siam gak bisa lepas jadi si kulitnya nempel, muka si cowok udah rusak karna di cakar sama cewek itu,,akhirnya mereka di suntik mati katanya."

Setelah saya coba cari lagi di pencarian google ternyata cerita ini sudah beredar dari blog ke blog dan dari forum ke forum, rupanya berita ini mulai menyebar di awal bulan oktober 2012. Tidak tau pasti siapa yang pertama menyebarkan berita dan photo ini. Jika membaca berita diatas mungkin pembaca akan segera percaya begitu saja cerita tersebut apalagi cerita tersebut di bubuhi gambar yang sangat meyakinkan.

Sebelum kita lanjut,lebih baik kita cari tahu dulu apa sih "Gancet" itu menurut dunia kedokteran? Emangnya dalam dunia kedokteran mengenal kata "Gancet"?

Menurut informasi yang saya baca, istilah gancet dalam ilmu kedokteran dikenal sebagai vaginismus.


Vaginismus ialah suatu disfungsi seksual pada wanita yang berupa kekejangan abnormal otot vagina sepertiga bagian luar dan sekitar vagina. Derajat kekejangan yang terjadi tidak sama pada setiap orang yang mengalami vaginismus.

Kekejangan abnormal yang terjadi pada vaginismus seakan-akan merupakan suatu reaksi penolakan terhadap hubungan seksual, bahkan terhadap setiap sentuhan pada kelamin. Reaksi penolakan tampak jelas dari luar karena wanita dengan vaginismus cenderung merapatkan kedua tungkainya bila terjadi sentuhan pada bagian kelamin. Diduga sekitar 2-3% wanita dewasa mengalami vaginismus.

Vaginismus dapat disebabkan oleh faktor fisik ataupun psikis. Beberapa faktor fisik ialah:
  • Gangguan selaput dara, termasuk sisanya yang tertarik kalau terjadi penetrasi penis.
  • Infeksi yang menimbulkan luka di sekitar lubang vagina atau labia.
  • Bekas robekan karena melahirkan yang tidak sembuh dengan baik
Tetapi penyebab psikis lebih sering berperan untuk terjadinya vaginismus.Beberapa sebab psikis adalah:
  • Latar belakang keluarga yang memandang seks sebagai sesuatu yang kotor, dosa atau memalukan. Jadi wanita itu dibesarkan dengan anggapan bahwa seks adalah sesuatu yang negatif.
  • Hubungan seksual yang selalu menimbulkan rasa nyeri karena sebab psikis. Disfungsi ereksi juga dapat menjadi penyebab.
  • Rasa takut yang berlebihan akan terjadinya kehamilan.
  • Rasa takut terkena penyakit kelamin.
Akibat kekejangan otot vagina sepertiga bagian luar, maka hubungan seksual tidak dapat berlangsung. Bahkan penis terasa seperti membentur sebuah penahan yang seolah-olah menutup bagian lubang vagina. Andaikata penetrasi penis dapat dilakukan, itu pun tidak sempurna dan menimbulkan rasa sakit yang hebat. Bila dipaksakan, tentu akan sangat menyiksa.

Ok,mungkin sekarang anda sudah sedikit memahami apa itu "gancet" menurut ilmu kedokteran, lalu bagaimana dengan cerita di atas,apakah benar photo dan berita itu kejadian nyata?

Sebelum kita menyimpulkan alangkah baiknya kita baca dulu yang ini.

Mayat gancet karena bersetubuh di atas kuburan di Karawang yang sempat menghebohkan beberapa hari lalu, dibantah oleh Kapolsek Klari Kompol Wahidin. Kasus ini dianggapnya hanya isu yang beredar dari mulut ke mulut, karena pihaknya tidak pernah menangani kasus tersebut. Menurut Wahidin, jika kejadian itu benar, pihaknya pasti akan mendapatkan laporan dari babin kamtibmas yang ditugaskan di desa. Seperti diberitakan kemarin, masyarakat Karawang heboh dengan kabar berita tersebut ditambah beredarnya gambar dua orang yang meninggal dunia yang gancet. 

Berdasarkan kabar, yang dilansir Radar Karawang, dua insan itu disebut-sebut bukan pasangan suami isteri yang sah, melainkan dua orang yang berselingkuh. Keduanya, dikabarkan sama-sama sudah berkeluarga. Dari gambar yang beredar dari ponsel ke ponsel, tampak dua jasad tengah berpelukan. Di foto itu terlihat, badan orang yang berada di atasnya telungkup dan bagian bokongnya ditutupi kain sarung. Sementara tangan wanita yang berada di bawahnya dalam posisi memeluk bahu pria itu. Kedua jasad tersebut berada dalam kantong jenazah berwarna kuning. Tampak juga dua orang berseragam mirip polisi, sepertinya tengah menunjukkan mayat dua orang yang disebut-sebut sedang berzinah ini. Sepertinya, kedua jasad itu berada di sebuah kamar mayat. 

Karena jika dilihat dari lantainya, biasanya digunakan di ruangan mayat. Wahyudi warga Karawang bercerita dari informasi yang diterimanya, dua pasangan beda jenis itu berzinah di sekitar makam keramat yang berada di belakang Cengsin, Klari. Namun saat sesi bercinta usai, badan keduanya tak bisa lepas. Kasi Trantib Kecamatan Klari Daud Haryanto mengatakan, ia hanya mendengar informasi yang beredar, namun tidak tahu kepastiannya. "Kabar yang beredar memang seperti itu, tapi saya tidak tahu karena kurang jelas informasinya," ujarnya.

Loh kok polisinya membantah telah menangani kasus gancet? Lalu yang diphoto itu polisi asli atau polisi gadungan? Terus jika berita itu hoax, darimana photo yang meyakinkan tersebut berasal?


Acehpoker adalah salah satu Agen Poker Indonesia yang terpercaya dengan beraneka ragam bonus yang menanti Anda. Segera Daftarkan diri Anda Disini dan dapatkan berbagai Bonus menarik. 
Acehpoker hadir kehadapan Anda dengan persentase mendapatkan BONUS JACKPOT lebih besar daripada Agen Poker Online Lainnya.
Silakan daftar di sini : CLICK UNTUK MENDAFTAR 

Fakta-Fakta Unik Seputar Seks Sedunia

Agen Poker Judi Online Terpecaya Dengan Mata Uang Rupiah



1. John Harvey Kellogg merupakan orang pertama yang menemukan corn flakes, yang sengaja dibuat sebagai sarapan pagi bebas daging dengan tujuan mengurangi dorongan seksual.

2. Menurut Durex Global Sex Survey, hanya 17% perempuan yang benar-benar mencapai orgasme saat berhubungan seks dengan pasangan, sedangkan sisanya mengaku hanya berpura-pura mengalaminya.

3. Sementara itu, berdasarkan sebuah polling di salah satu situs online dating, sebanyak 48% dari 9.100 pria yang menjadi responden juga mengaku pernah memalsukan orgasme.

4. Kondom pertama di Amerika Serikat terbuat dari vulcanized rubber yang tebal, karena didisain untuk digunakan berulang-ulang. Selain itu, kondom yang beredar di pasaran pada tahun 1870-an ini juga dijual dengan harga mahal.

5. Jepang merupakan negara dengan penggunaan kondom terbanyak di dunia.

6. Kata sex pertama kali diciptakan pada tahun 1382.

7. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 100 juta aktivitas seksual (intercourse) dilakukan orang setiap harinya di seluruh penjuru dunia.

8. Pada era Victorian, jika seorang perempuan menderita akibat histeria (yang dikategorikan sebagai gangguan mental), seorang dokter akan memberikan pijatan di daerah pelvis untuk menyembuhkannya. Beberapa masa setelah itu, mereka mulai menggunakan vibrator pertama di dunia untuk menggantikan massage.

9. Kondom ternyata sudah dikenal jauh sebelum Masehi. Sebuah lukisan dari masa 10.000 SM yang ditemukan pada dinding salah satu gua di Perancis, mengilustrasikan seorang pria mengenakan kondom pada saat sexual intercourse.

10. Dahulu kala, perempuan Mesir menggunakan ujung semak akasia (dengan kurma, kapas, dan madu) yang dimasukkan ke dalam vagina sebagai upaya mencegah kehamilan. Suhu tubuh akan membuatnya befermentasi menjadi kandungan yang saat ini ditemukan di dalam spermicides (zat pembunuh sperma).


Acehpoker adalah salah satu Agen Poker Indonesia yang terpercaya dengan beraneka ragam bonus yang menanti Anda. Segera Daftarkan diri Anda Disini dan dapatkan berbagai Bonus menarik. 
Acehpoker hadir kehadapan Anda dengan persentase mendapatkan BONUS JACKPOT lebih besar daripada Agen Poker Online Lainnya.
Silakan daftar di sini : CLICK UNTUK MENDAFTAR 

Survei Buktikan Kalau Wanita Lebih Nikmati Masa Jomblo Ketimbang Pria

Agen Poker Judi Online Terpecaya Dengan Mata Uang Rupiah



Perusahaan Matchmaking baru saja melakukan survei yang membandingkan antara pria dan wanita soal urusan menikmati waktu sendiri. Lantas, siapakah yang lebih menikmati masa-masa kesendirian mereka alias masa jomblo? 

Berdasarkan survei tersebut, diketahui sebanyak 82,6 persen wanita lajang sangat menikmati "me time" mereka tanpa pasangan kekasih. Sedangkan 57,1 persen pria mengaku merasa kesepian dan tidak nyaman dengan hal tersebut. 

Selain itu, 62,4 persen wanita mengungkapkan kalau mereka sudah menyerah untuk urusan pernikahan karena lebih suka menikmati waktu sendiri. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan para pria yang hanya mencapai 25 persen saja. 

Lantas, bagaimana wanita menikmati "me time" mereka? Menurut hasil survei, para wanita mengaku lebih suka menghabiskan waktu sendirinya dengan menonton televisi dan mendengarkan musik. Ada pula yang senang dengan hobi "kidult" seperti mewarnai buku, bermain nano blok dan tidur. 

Sedangkan pria justru banyak yang menghabiskan waktu sendiri dengan online di internet serta bermain games. Pria lainnya juga mengaku senang bersepeda dan berolahraga atau bahkan tidur ketika mereka sedang sendirian.


Acehpoker adalah salah satu Agen Poker Indonesia yang terpercaya dengan beraneka ragam bonus yang menanti Anda. Segera Daftarkan diri Anda Disini dan dapatkan berbagai Bonus menarik. 
Acehpoker hadir kehadapan Anda dengan persentase mendapatkan BONUS JACKPOT lebih besar daripada Agen Poker Online Lainnya.
Silakan daftar di sini : CLICK UNTUK MENDAFTAR 

Thursday 29 October 2015

Inilah Potret Geliat Dunia Malam dan Prostitusi di Malang

Agen Poker Judi Online Terpecaya Dengan Mata Uang Rupiah



Masalah prostitusi yang dulu dianggap sebagai hal yang tabu oleh masyarakat Indonesia pada saat ini hal tersebut telah menjadi sesuatu yang biasa. Gejala demikian bisa kita buktikan dengan semangkin banyaknya praktek-praktek prostitusi baik yang dianggap seolah-olah resmi maupun yang liar. Dan prostitusi tersebut telah berkembang tidak hanya dikota-kota besar saja melainkan sudah merambah kota-kota kecil dengan berbagai bentuk dan cara.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sebab-sebab maraknya praktek prostitusi dewasa ini khususnya dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi maraknya praktek prostitusi dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) khususnya di Kodya Malang.
Dari hasil penelitian diketahui penyebab terjadinya praktek prostitusi dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) antara lain disebabkan faktor ekonomi, akibat pergaulan bebas, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak (broken home) dan tertipu oleh calo yang berjanji mencarikan pekerjaan.
Upaya yang dilakukan selama ini dengan mengadakan razia-razia baik yang beroperasi dijalan-jalan maupun yang ditempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan kafe yang dijadikan tempat mangkalnya para ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) dan mengadakan penyuluhan dan pembinaan baik disekolah- sekolah akan bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas dan berganti -ganti pasangan.
Dalam analisa pembahasan mengenai praktek prostitusi jika ditinjau dari segi yuridis hanya ada beberapa pasal saja yang ada dalam KUHP yaitu mereka yang menyediakan sarana tempat persetubuhan (pasal 296 KUHP), mereka yang mencarikan pelanggan bagi si pelacur (pasal 506 KUHP), dan mereka yang menjual perempuan dan laki-laki dibawah umur untuk dijadikanpelacur (pasal 297KUHP).
Untuk mencegah semangkin meluasnya praktek prostitusi khususnya dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun), serta untuk membatasi pengaruh negative prostitusi terhadap masyarakat khususnya remaja, maka alternative yang terbaik adalah dengan cara memberikan pendidikan seks di sekolah-sekolah, pelajaran keimanan, dan penyuluhan-penyuluhan tentang bahayanya pergaulan bebas bagi kalangan remaja dan yang lebih penting lagi pengawasan orang tua terhadap anak khususnya saat anak berada diluar rumah serta memberi kasih sayang yang cukup, perhatian terhadap kegiatan anak dan mendorong mereka untuk berprestasi.
Sebenarnya sebelum tahun 2000, bisnis penyaji layanan esek-esek di Malang Raya di luar komplek (sebutan lokalisasi) sudah menjamur. Bahkan, usaha ini sudah dikelola secara profesional. Artinya, germo alias pemilik usaha ini tidak perlu menampung wanita piaraanya di markas mereka, orang awam menyebut bordil. Namun cukup memegang alamat dan telepon serta foto wanita penghiburnya.


Pihak tamu cukup pesan pada sang germo, dan kemudian kiriman pun diantar ke hotel yang dituju. Tarif layanan pun juga sudah berkelas halnya yang pernah ada di Jalan Jakarta, Jalan Trunojoyo, Tlogomas maupun di Jalan Arjuno, Batu. Sementara untuk tarif dibawahnya, bisa mendapat wanita-wanita yang biasa mangkal di Hotel Garuda maupun Hotel Jakarta. Pengelolahnya pun tak harus sembunyi-sembunyi, karena rumah bisnis tersebut begitu populer sampai-sampai oknum-onum polisi tak sungkan setiap harinya tongkrongan di tempat ini.
Pengelolaan bisnis tersebut, sekarang ini tak beda jauh dengan saat itu. Yang membedakan, sekarang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kamis malam lalu sekitar pukul 20:30, Malang Post sengaja bertandang ke sebuah hotel kelas melati di kawasan Blimbing. Seorang petugas security setempat, mengungkapkan beberapa fakta tamu-tamu hotel yang membutuhkan layanan prostitusi.
Lokasi hotel tempat kerja satpam itu, lokasinya sedikit tersembunyi dari jalan raya. Walaupun begitu untuk mencari hotel ini tak begitu susah. Bangunan hotelnya cukup bagus, dilengkapi kantor security di pojok kanan berisi seroang satpam untuk setiap shiftnya.
” Di hotel ini kalau ada tamu butuh kodew (wanita), bisa langsung minta ke operator. Nanti mereka (operator) akan mencarikan kodew, dengan kondisi seperti pesanan. Di hotel ini memang melarang mereka (wanita penghibur) mangkal, karena takut digerebek sedang gencar-gencarnya,’’jelas satpam yang sudah bekerja di hotel itu sejak 1999 ini.
Setelah ada pesanan, operator akan segera mengirim wanita sesuai pesanan. Jika tidak sesuai dengan harapan, wanita boleh dikembalikan dengan kompensasi ongkos taksi sekitar Rp 50.000. Jika ada stok, pemesan bisa mendapatkan pengganti rentang 15 menit. Namun jika stock lagi kosong, tamu akan dibiarkan menganggur hingga ada stock berikutnya.
Karena itulah satpam berinisial H ini menyarankan, agar tidak nganggur tamu bisa dibawakan lebih dari satu wanita. Sehingga bisa memilih, dan wanaita yang tidak dikehendaki bisa keluar kamar dengan tetap membeli imbalan ongkos taksi.
Namun belakangan ini setelah gencarnya grebekan, praktek jasa esek-esek untuk tamu hotel mengalami perubahan jam layanan. ”Sekarang pesannnya harus di bawah jam 8 malam. Kalau terlalu malam, jelas rawan belum lagi wanitanya juga akan pulang kemalaman,’’beber H.
Ditengah percakapan, H lantas menunjuk seorang wanita cantik berusia sekitar 20 tahun, yang baru keluar dari kamar hotel kelas delux. Menurut H, cewek itu adalah free lance di hotelnya yang paling sering dipesan dengan tarif kencan Rp 500.000. Dengan mengendarai sepeda motor Mio putih, cewek itu mengenakan baju sopan walaupun tetap menunjukkan keseksian tubuhnya.’’Untuk yang cewek satu ini, saya nggak pegang nomor hp nya,” ujar H seolah menyesal.


Pasokan cewek di hotel tersebut, bertarif Rp 300.000 hingga Rp 500.000. Tergantung dari bagus tidaknya dari yang dipesan. Indikator itu bisa dari tubuh, wajah, ataupun layanan mereka. Untuk harga Rp 500.000 ke atas, H lantas menyebut beberapa hotel berkelas di Malang, sebagai tempat cewek seharga itu melayani tamu. ” Mau cari yang seharga itu, ya bisa cari di hotel-hotel tersebut tinggal pesan pada satpamnya,’’ungkap H.
Tarif yang dipatok, memang harga untuk short time dengan waktu antara 2 hingga 3 jam. Tapi jika pelanggan ingin lebih lama, harga bisa langsung dinego dengan cewek penghiburnya. Sementara untuk harga sewa kamar di hotel tempat H bekerja, tergolong murah. Untuk kamar biasa dengan fasilitas bath tub dipatok Rp 100.000 per enam jam. Sedangkan kamar deluxe, dengan fasilitas lebih langkap seharga Rp 120.000. Lokasi kamarnya dibangun dengan bentuk motel. Yaitu ada garasi dibawah, di atasnya baru kamar. Tujuannya, mobil tamu dan penumpang cewek bisa langsung ke garasi, dan tamu masuk kamar lewat jalan tembus di garasi.
Sejak sering ada razia, menurutnya, banyak PSK yang pilih jadi free lance. ‘’ Tapi ada kebaikan jika menggunakan Germo, karena pesanan yang diminta tamu kwalitasnya lebih terjamin,’’papar satpam yang punya tinggi badan 170 Cm ini.

Pelacuran di Jalan Pajajaran



Siapa yang tidak mengenal Jalan Pajajaran kelurahan Klojen daerah Trunojoyo, tentunya hampir semua warga malang mengetahui jalan ini, jalan yang terkenal dengan area dan tempat prostitusi ini, hampir tidak pernah dapat perhatian pemerintah. Terbukti dengan tidak pernahnya dilakukannya razia dan reaksi tegas oleh aparat negara, walaupun pada waktu bulan suci Ramadhan sekalipun. Seperti yang diungkapkan oleh pedagang kopi area stasiun, bapak Selamet Mulyono (42), menurutnya pemerintah terkesan menutup mata terhadap masalah ini, polisi tidak berani karena ada backing tentara, dan merekalah yang bekerja-sama dengan agent atau germonya. Memang tidak bisa terbantahkan lagi ketika kami berjalan di sepanjang jalan Padjajaran ada Markas TNI yang terkesan acuh tak acuh kepada para wanita tunasusila yang sedang mencari lelaki hidung belang di jalan tersebut. Wanita yang dihargai paling murah Rp. 150.000 per jam ini memiliki pelanggan pun tidak tanggung-tanggung, bahkan ada yang berasal dari Timor Leste. Rata-rata usia mereka adalah 20 sampai 30 tahun. Dan mereka semalamnya bisa mendapat pelanggan kira-kira 1 sampai 11 orang lelaki hidung belang.
Di jalan inilah, mulai dari sekitar jam 7 malam sampai menjelang waktu shubuh, setiap wanita yang berasal dari daerah sekitar malang dan bahkan ada yang  dari luar malang rela menjajakan dirinya demi sebuah rupiah. Alasan mereka bermacam-macam, selain karena tuntutan ekonomi juga karena faktor psikolgis, yaitu tekanan dan prustasi yang luar biasa karena masalah keluarga (brokhen home), pemenuhan seksual, kegagalan berumah tangga dan patah hati ketika berpacaran serta faktor lingkungan. Selanjutnya, jika dikaitkan dengan teori tentang penyebab kejahatan, bahwa secara garis besar faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang terdiri dari 2 faktor yaitu :
a.    Faktor internal, yaitu adalah faktor penyebab dari dalam diri si pelaku, seperti tingkat emosional, gangguan kejiwaan dll.
Dalam uraian kasus di atas ditemukan bahwa ada beberapa orang yang melakukan praktek-praktek prostitusi disebabkan karena pemenuhan kesenangan semata. Bagi mereka tindakannya selama ini semata-mata guna pemenuhan kepuasan atau kesenangan batin saja.
Faktor penyebab adanya dorongan biologis yang tinggi, juga merupakan bagian dari factor internal ini. Libido seksual laki-laki (suami) yang besar membuat dia melakukan perbuatan yang berlawanan dengan hukum, sebagaimana dikatakan oleh Sudarto, bahwa : “Kriminalitas orang-orang agaknya timbul dari ketidak sesuai atau ketidak seimbangan antara hasrat nafsu keinginan (libido) dan kemungkinan pemuasan atau potentie.
Cyril Burt dalam bukunya “The Young Delinguent” mengatakan sebagai berikut : “Bahwa hanya orang-orang yang mentalnya terbelakang dan lemah ingatan yang menirukan adegan-adegan dari film, dan yang ditiru bukan perbuatannya, tapi hanya caranya karena dorongan jahatnya memang sudah ada padanya. Burt menganggap pengaruh umum hal-hal yang sukar dicapai seperti digambarkan dalam film lebih penting, karena gambaran-gambaran yang tidak sungguh dan tidak sehat tentang kehidupan seks dapat menimbulkan pertentangan mental pada anak muda remaja. Tetapi bila dibandingkan dengan banyaknya film yang diproduser dan lepas dari sensor, korbannya biasanya hanya mereka yang memang karena pembawaannya punya kelakuannya anti sosial.
Dari berbagai teori tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa kasus yang dialami oleh pelaku karena semata-mata untuk mencari kesenangan bukan tidak mungkin akibat dari penyimpangan mental atau kejiwaan yang bersangkutan.
b.    Faktor eksternal adalah faktor penyebab dari luar si pelaku, seperti tekanan ekonomi, lingkungan pergaulan, dll.

Faktor ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap penentuan sikap atau tindakan seseorang baik sebagai individu maupun sebagai makhluk masyarakat. Dalam kaitannya dengan faktor lingkungan ini tokoh penting dari mashab Perancis atau mashab lingkungan G. Trade mengatakan bahwa :“Kejahatan bukan suatu gejala yang antropologis tapi sosiologis, yang seperti kejadian-kejadian masyarakat lainnya dikuasai oleh peniruan.”
Pendapat di atas, juga dipertegas oleh para ahli kriminologi dan sosiologi yang berpendapat bahwa: “Kondisi lingkungan yang tidak waras merupakan tempat persemayaman bagi kejahatan (Evil Resides in an imperfect environment)”.

Faktor Ekonomi ini sebagaimana hasil penelitian merupakan faktor yang dominan yang menjadi penyebab timbulnya tindakan prostitusi. Dalam situasi ekonomi seperti ini, dimana tingkat persaingan dalam segala bidang sangat kuat, ekonomi mesti menjadi satu tujuan yang hendak dicapai setiap orang terutama kalangan wanita. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut adakalanya dengan cara yang baik dan jujur, tapi tidak sedikit pula yang menempuh jalan pintas, dan banyak kasus prostitusi ini adalah buktinya.
Kenyataan ini sesungguhnya sejalan dengan berbagai teori causa kejahatan. Menurut Mazhab Sosialis, bahwa kejahatan timbul karena tekanan ekonomi. Seseorang menjadi jahat karena terlilit persoalan ekonomi, seperti miskin, pengangguran atau baru di-PHK.
Perbedaan antara miskin dan kaya merupakan gejala ekonomi, demikian pula perbedaan antara pengusaha, pekerjaan, buruh, penganggur merupakan gejala ekonomi pula. Perbedaan-perbedaan itulah yang kadang-kadang sangat menyolok menyebabkan adanya ketegangan-ketegangan masyarakat,  pertentangan-pertentangan sehingga akan menimbulkan kejahatan.
UU Pornografi sudah Disahkan, Prostitusi Tetap Dilegalkan
Menurut Sutherland (1949), seseorang menjadi penyimpang bilamana pola-pola perbuatan menyimpang lebih wajar atau lebih lazim dihargai dalam lingkungan sosial tempat orang itu melakukan kegiatan (yakni diantara orang-orang penting lainnya yang diharapkan restunya). Jadi, dalam kasus ini orang-orang yang berada di daerah prostitusi seperti gigolo, pelacur dan germo mengetahui perilaku mereka menyimpang dengan cara yang sama seperti para konformis mengetahui perilaku yang konformistis (sesuai)


Menurut pandangan teori fungsionalis, dengan adanya tempat pelacuran juga memberi manfaat bagi masyarakat. Tempat ini membuka banyak peluang usaha bagi pengusaha minuman keras, pub, karaoke dan lain sebagainya. Alhasil, tempat ini juga memberi masukkan pendapatan ke kas daerah. Sutherland juga menjelaskan bahwa dari tempat-tempat seperti prostitusi menjadi pusat pendidikan kegiatan pornografi, dimana masyarakat di dalamnya menganggap pornografi sebagai sesuatu yang wajar.
Jika pemerintah benar-benar konsisten dengan UU Pornografi, maka pemerintah mesti bersikap tegas terhadap segala bentuk penyimpangan Pornografi. Termasuk menutup tempat-tempat hiburan malam yang jelas-jelas mempertontonkan pornografi dan pornoaksi, serta tidak memberi celah sedikit pun terhadap pornografi. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemerintah berani mengambil tindakan tersebut? Ataukah Pemerintah ragu menutup tempat tersebut mengingat kontribusi tempat-tempat tersebut bagi pemasukkan kas daerah?
Seperti halnya di pemerintahan kota (pemkot) surabaya, dalam mengatasi prostitusi dan pelacuran mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 1999 yang sudah jelas melarang menggunakan bangunan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan asusila. Namun, tempat prostitusi semisal Dolly masih saja beroprasi. Sedangkan di pemkot Malang sendiri memiliki perda Nomor 8 Tahun 2005 Larangan Tempat Pelacuran dan perbuatan Cabul. namun ternyata masik banyak tempat-tempat lokalisasi liar yang dijumpai di kota malang, seperti hotel dan di jalan Pajajaran ini, misalnya dalam Bab II pasal 3 ayat 1 tentang Ketentuan Larangan, dijelasakan bahwa “Dilarang bagi siapa saja berada di jalan umum atau tempat-tempat yang mudah dilihat umum, untuk mempengaruhi, membujuk, menawarkan, memikat orang lain dengan perkataan, isyarat, tanda-tanda atau perbuatan lain yang dimaksud mengajak melakukan zinah atau perbuatan cabul”.  Apabila perda tersebut tidak dijalankan dengan baik, tidak salah jika ada pihak yang mengganggap pemkot melegalkan prostitusi.
Sudah semestinya semua elemen Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah, ketika UU Pornografi tersebut dilegalkan, maka semua tempat-tempat prostitusi wajib hukumnya untuk ditutup. Alasannya, tempat tersebut menjadi tempat diperjualbelikannya segala bentuk pornografi dan pornoaksi. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Lalu dimana konsistensi pemerintah untuk menjalankan UU tersebut? Jika pemerintah sendiri selaku penentu kebijakan belum mampu melaksanakan UU tersebut sepenuhnya, maka jangan terlalu banyak berharap rakyat akan mematuhi UU Pornografi tersebut.
Dapat dipastikan bahwa ketegasan Pemerintah dalam mengimplementasikan UU Pornografi akan meyakinkan masyarakat akan keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Sehingga, secara bersama-sama masyarakat dan pemerintah akan menjalankan UU tersebut. Para pakar setuju bahwa tanpa adanya konsistensi dan keseriusan para penentu kebijakan dalam melaksanakan kebijakan yang mereka buat, maka jangan mengharapkan terlalu jauh kebijakan tersebut akan tercapai seperti yang mereka harapkan.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah dengan memberikan pelayanan sosial bukan hanya memproteksi hak perempuan, tetapi mencegah munculnya masalah sosial yang disebabkan prostitusi. Apabila demikian adanya, lalu apakah Indonesia perlu melegalkan prostitusi? Penulis menolak tegas gagasan legalisasi prostitusi di Indonesia, tetapi yang penulis setuju adalah bagaimana gagasan “dekriminalisasi prostitusi” dapat diwacanakan kepada publik dan diimplementasikan dalam regulasi pemerintah.
Gagasan dekriminalisasi dimaksud adalah memandang prostitusi sebagai suatu isu moral. Jika dua orang dewasa mencapai kesepakatan menyangkut persetujuan mengenai seks, kita sebaiknya tidak memandang persetujuan mereka sebagai tindak kriminal, apa pun alasannya. Apakah kesepakatan itu melibatkan uang atau tidak. Yang perlu dicermati prostitusi dipandang dari dimensi moral, dan pada dimensi inilah pemerintah seharusnya melakukan kajian dan hasilnya didiseminasikan kepada masyarakat. Dengan ini, masyarakat akan termotivasi untuk memberdayakan norma dan nilai agama dalam mengendalikan atau menghentikan praktik prostitusi secara sistematis melalui sebuah proses jangka panjang.
Pemkot harus lebih menggiatkan gerakan antiprostitusi kepada masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran publik atas bahaya prostitusi. Lalu bagaimana sebaiknya sikap dan tindakan kita terhadap prostitusi? Hingga sekarang, belum ada seorang pun yang berhasil secara tuntas mendekriminalisasi prostitusi dan mengeliminasi semua masalah yang berkaitan dengan prostitusi. Namun, jika Pemerintah Indonesia hanya sebatas melarang kegiatan prostitusi dengan undang-undang dan regulasi lainnya, hal itu justru akan mendorong prostitusi berlangsung secara “bawah tanah”.
Pada tahap berikutnya, prostitusi bawah tanah ini akan mendorong munculnya campur tangan organisasi kriminal terorganisasi maupun korupsi di kalangan penegak hukum, dan muncul masalah sosial lainnya. Sekarang sudah saatnya semua pihak, termasuk birokrat, peneliti, akademisi, agamawan, dan praktisi, duduk bersama dan menemukan solusi efektif untuk menyelesaikan masalah prostitusi. Kita tidak perlu menangani isu ini dengan sikap yang terlalu emosional. Wujud dari pergeseran paradigma dan liberalisasi seksual adalah munculnya kebijakan nasional yang mendorong pemerintah daerah membuat konsep “pusat kesenangan seksual” dengan cara mendirikan bangunan besar dan bertingkat di pusat bisnis di tengah-tengah kota. Akan lebih bijaksana karena dampak sosialnya paling kecil dibandingkan dengan membangun lokalisasi wanita tunasusila (WTS) di daerah yang bercampur baur dengan penduduk setempat.


Upaya Penanggulangan
a.    Melakukan patroli rutin
Patroli yang dimaksud disini adalah pemantauan secara langsung terhadap obyek-obyek yang diduga rawan kejahatan, dalam hal ini ditengarai adanya praktek prostitusi. Patroli biasanya dilakukan secara rutin dan berkala, terutama hari-hari yang potensi dilakukannya prostitusi seperti sabtu malam ataupun minggu malam.
Dalam patroli ini pihak kepolisian menugaskan anggota satuan reskrim dengan menyamar sebagai pengunjung, sangat jarang bahkan hampir tidak pernah memakai seragam kepolisian.
b.    Melakukan tindakan persuasif
Tindakan yang dimaksud adalah meminta keterangan para pengelola hotel atas adanya laporan atau pengaduan serta indikasi adanya praktek prostitusi. Langkah ini dilakukan dengan penuh hati-hati. Tindakan tersebut belum bisa dikategorikan penyelidikan ataupun penyidikan.
c.    Ketegasan Aparat
Perlu ketegasan pihak aparat pemerintah sebagai pembuat ijin usaha, terutama dalam hal penggunaan saran peruntukan, jika misalnya disalahgunakan seperti hotel diperuntukkan kegiatan prostitusi, maka pihak pemerintah daerah harus tegas mencabut ijin usaha tersebut.
d.    Keterlibatan Perguruan Tinggi
Perlu diupayakan keterlibatan pihak perguruan tinggi dalam hal penanaman nilai-nilai moral bagi para mahasiswa terutama perlunya aturan-aturan disiplin baik di lingkungan kampus maupun di luar 


Tanggapan
Majeis Ulama Indonesia Kabupaten Malang, Jawa Timur, menuntut lokalisasi pelacur di Malang ditutup. Wakil Bupati menolak, karena mereka bisa jadi pelacur liar.
Menurut KH Mahmud Zubaidi keberadaan lokalisisasi tak hanya merusak moral pria dewasa tetapi juga anak-anak remaja. “Ini merupakan penyakit masyarakat yang harus diberantas,” ujarnya, Rabu (13/5).
Penutupan ini, sambungnya, harus dibarengi pembukaan lapangan kerja yang layak buat mereka. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Malang perlu menyediakan anggaran untuk melatih keterampilan agar para pelacur, germo dan pekerja di lokalisasi yang lain hidup mandiri. Untuk merealisasikan sikap MUI ini, Mahmud Zubaidi tengah menyiapkan rancangan peraturan daerah untuk pencegahan perzinahan, judi dan minuman keras.
Wakil Bupati Malang, Rendra Kresna, menilai tuntutan MUI tersebut sulit direalisasikan. Alasannya, jika lokalisasi dibubarkan dikhawatirkan akan bermunculan lokalisasi liar yang sulit dikendalikan. Terutama terhadap penularan penyakit berbahaya seperti HIV/Aids dan penyakit infeksi menular seksual lainnya.
Lima lokalisasi di Kabupaten Malang berada di Sumberpucung, Gondanglegi, Kepanjen, Wonosari dan Kromengan. Sedangkan lokalisasi liar di Karangploso, Pujon, Ngantang, Pakisaji, Wajak, Kepanjen dan Sendangbiru. Jumlah pelacur diperkirakan mencapai 700 orang, melayani pria hidung belang hingga 12.600 orang

Sebuah Cerita
SISI namanya. Berusia 19 tahun. Anak seorang pengusaha terkenal di Malang
dan pengurus salah satu cabang olahraga. Hampir setiap hari nama ayahnya
muncul di surat kabar.
Gadis cantik, yang namanya minta dituliskan persis seperti yang tertera di
KTP-nya, adalah salah satu ABG ‘papan atas’ di Malang. Bila ‘turun’ ke
jalan, ia biasa disapa dengan nama Sisi.
Apa yang kau cari Sisi? “Biar ayah tahu kalau saya sekarang memilih
profesi ini. Jual diri,” katanya.
Secara sadar Sisi menyatakan harus melacur untuk membalas perlakuan
ayahnya yang amat jarang pulang ke rumah saking sibuknya. Namun dia tidak
akan mengobral pengakuan kepada sembarang orang, alasannya biar ayahnya
tahu secara alamiah dari mulut ke mulut.
Karena itu pula, dia tidak canggung sedikit pun tatkala kepergok wartawan
yang juga amat dikenalnya karena kerap datang ke rumahnya di kawasan elite
di Malang. Setelah ibunya meninggal pada 1995 lalu, praktis di rumah sudah
tidak ada figur panutan lagi. Jawaban Sisi terbilang klasik: korban broken
home atau kekisruhan rumah tangga seperti halnya ratusan pelacur ABG
lainnya. Sisi merasa tidak ada satu pun orang di rumahnya yang bisa
dijadikan tempat berlindung. Ia malah merasa terlindung di dalam dekapan
banyak pria yang menyukainya.
Kendati sebagai gadis muda belia yang cantik, Sisi lebih suka berdandan
ala kadarnya. Akan tetapi wajah cantiknya tak bisa disembunyikan.
Sebagai pelacur ABG, Sisi semula tergolong laris, namun kemudian banyak
ditinggalkan pelanggannya karena dinilai terlalu rewel.
Seorang pria yang cukup terpandang di Malang yang pernah beberapa kali
membawa Sisi, mengatakan, “Dia selalu minta cepat pulang. Setelah
di-booking pukul 12.00 WIB, pukul 17.00 sudah minta selesai dan
cepat-cepat memanggil taksi untuk mengantarkan ke rumahnya.”
Pria berusia 45 tahun itu sengaja memilih Sisi karena gadis tersebut
datang dari keluarga terpandang, dan sudah menjadi pembicaraan kalangan


“Saya sengaja memilih Sisi karena alasan prestise. Ternyata setelah saya
rasakan, dia banyak permintaan. Soal duit sih, dia tidak banyak tanya,”
katanya. Disebutkan tarif rata-rata pelacur sekelas Sisi –sebelum
dipotong honorarium GM-nya– Rp 500.000 sekali pakai. Sisi mengaku masih
kuliah, “Silakan cek kalau tak percaya,” ujarnya sembari menunjukkan KTM
(kartu tanda mahasiswa) sebuah perguruan tinggi kesohor di Malang.
Teman-temannya di kampus sudah banyak yang mengetahui Sisi menjadi
pelacur, “Mereka tidak terlalu peduli. Tidak sedikit teman saya yang
seperti saya. Kami saling tahu kelakuan masing-masing,” katanya.
Di Malang belakangan ini, memang banyak pelacur ABG yang datang dari
kalangan ‘atas’. Sedikitnya, saat ini ada 25 ABG dari kalangan etnis Cina.
Seorang gadis bermata sipit menceritakan tentang teman-temannya yang
terjun ke dunia ‘hitam’, yang semuanya berasal dari keluarga mampu.
“Sebelum ini, ayah saya pengusaha cukup sukses. Entah kenapa tiba-tiba
bangkrut,” cerita Lani, ketika ditemui di Dieng Plaza. Ia anak seorang
pengusaha di Kediri.



Lani mengaku, sejak bisnis ayahnya bangkrut itulah kiriman uang kuliah di
PTN terkenal di Malang tersendat-sendat. Terpaksa, Lani harus melayani
pria hidung belang. Rupanya, resesi ekonomi yang mendera Indonesia dua
tahun terakhir ikut menggelontor kelompok etnis yang selama ini dikenal
paling mapan ekonominya. Bagi Lani, profesi inilah yang mampu menyambung
napas hidup kuliahnya. Lani mengaku sekali dipakai dia mendapat bagian Rp
250.000. “Yang Rp 50.000 untuk Mami,” ungkapnya seraya menunjuk perempuan
40-an tahun yang duduk agak berjauhan.
Tapi tidak gampang menemui ABG di Kota Apel itu. Mereka bergerak secara
rapi. Lokasi mangkal ABG –di Malang kerap disebut ayam abu-abu (bagi yang
terlihat berseragam SMU) atau ayam kampus (khusus bagi pelacur ABG dari
kalangan mahasiswi)– bisa ditemui di Plaza Dieng, food court Plaza
Sarinah, di samping diskotek My Place, Laguna, dan Djoko Tarub Discoteque
di kawasan wisata Batu. “Ada pula yang terang-terangan membuka praktek.
Mereka bisa ditemui setiap saat di Hotel Royal Inn,” ujar seorang GM
seraya menyebut beberapa nama hotel. Sisanya, di Hotel Garuda atau
penginapan kelas bawah lain, merupakan pelacur profesional berusia 25
hingga 30 tahun. Berbeda dengan ABG di Surabaya yang berani menjajakan
diri di tempat terbuka seperti di pinggir jalan –para ‘pemakai’
menyebutnya sebagai pelacur embongan (jalanan)– di Malang hanya bisa
dijumpai di tempat-tempat keramaian seperti pertokoan atau kawasan tempat
nongkrong anak muda. Mereka juga bisa ditemui di karaoke, diskotek, atau
kafe.
Mereka memanfaatkan radio panggil (pager) bahkan ponsel (handphone) untuk
mempermudah transaksi. Mereka rata-rata bergabung dalam induk semang/mami
atau germo (GM). Tempat yang paling terkenal adalah kawasan Tlogomas dan
Jl Tirtonadi. Ada satu yang tidak beroperasi lagi yakni yang di Jl Bandung
14.
Di kawasan wisata Batu, mereka bisa ditemui di Jaka Tarub Discoteque di
Hotel Purnama. Masyarakat setempat juga mengenali ABG muka lama atau
pendatang baru.
Masih di Batu, ada satu lagi Diskotek Fantasia yang pada Jumat, Sabtu, dan
Minggu dijejali ABG. Di sekitar dua diskotek tersebut terdapat ratusan
vila yang bisa disewa per jam. Bahkan, harga sewa bisa terbilang sangat
murah, kecuali Sabtu dan Minggu. Pada hari biasa harga sewa dalam kisaran
Rp 25.000 hingga Rp 100.000 per paro hari. Tidak usah ragu-ragu, karena
para penjaga vila senantiasa bersikap proaktif. Mereka juga tak jarang
berperan ganda sebagai broker (pialang) atau perantara atas permintaan
para ABG. “Kalau akhir pekan mahal. Sebab kita sampai menolak permintaan,”
kata seorang penjaja vila di kawasan Songgoriti Batu. Maklum, mereka
kebanjiran ‘wisatawan’ dari Surabaya dan Jakarta. Dari mana mereka
berasal? Pengakuannya bisa macam-macam. Kebanyakan mengaku dari Blitar,
Kediri, Surabaya, atau daerah lain di Jatim. Tidak sedikit pula yang
berasal dari Kalimantan, Sulawesi, dan belahan Indonesia timur lainnya.
Tapi jumlahnya tidak bisa mengalahkan yang berasal dari Malang sendiri.

Cafe & Klab Malam di Kota Malang



Mencari tempat hiburan di malam hari di Malang mungkin tak semudah mencari cafe dan nightclub di kota besar seperti Jakarta atau Denpasar. Walaupun begitu, bukan berarti dikota sejuk ini tak ada tempat buat mereka yang ingin menghabiskan malam bersama rekan. Jumlahnya memang tak terlalu banyak tapi paling tidak, tapi siapa tahu dari sedikit cafe dan klab malam yang ada di kota ini, salah satunya bakal jadi tempat nongkrong favorit Anda.
The Flame Excecutive Club
Jl. Pasar Besar 153-157
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 336099
Bale Barong Cafe
Jl. Panglima Sudirman No.83
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 333177
Hugo’s Cafe & Resto
Jl. Raya Langsep 2 Dieng Plaza Lt. Basement
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 586305
Cinema Cafe
Jl. KH. Agus Salim 24, Plaza Malang Lt.2
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 362525
Extreme Cafe
Jl. Veteran 2, Malang Town Square
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 559296


De’Liv Cafe & Resto
Jl. Semeru 80
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 347100
Dream Cafe
Malang Town Square GS – 36
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 559099
Mocha Cafe
Jl. Soekarno Hatta 34D dan 34E
Malang Utara/Lowokwaru
No. Telepon: 418731
Terrace Cafe
Malang Town Square GE-1/5-6 Ground Jalan Veteran No 2
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 559175
X2 Cafe
Malang Town Square US-12/1-5
Malang Kota/Klojen
No. Telepon: 7716377



Acehpoker adalah salah satu Agen Poker Indonesia yang terpercaya dengan beraneka ragam bonus yang menanti Anda. Segera Daftarkan diri Anda Disini dan dapatkan berbagai Bonus menarik. 
Acehpoker hadir kehadapan Anda dengan persentase mendapatkan BONUS JACKPOT lebih besar daripada Agen Poker Online Lainnya.
Silakan daftar di sini : CLICK UNTUK MENDAFTAR